Senin, 16 Desember 2013

Puisi


Balada Pengorbanan Pejuang


Disana…….
            Darah saudara kami pernah membasahi persada ini
            Mengering disengat matahari
            Debu revolusi  menyebar keseluruh bumi persada ini…….
            Menyatu dengan alam. Dengan bumi dengan langit
            Dengan udara dan dengan kenangan kami
            Mengendap dihati nurani kami ……. mewarnai kepingan
            Kenangan abadi.bagaikan api yang membakar dara jiwa
            Dan nurani kami.

Disana….…
            Tubuh saudara kami pernah terkapar
            Dibawah arus terus ……. Terus ……. Dan terua tanpa ada
            yang tetinggal.
            Terhempas dihancurkan tembok berlumut
            Gemercik air hilir bagai membawa kami ……. Hanyut
            Terbawa luka.
            Tubuh terpagut riak-riak kecil ……. terbawa hanyut
            Sampai kehilir ….
            Bak belalan jari-jari …….Bunda yang melepas kepergian
            Mereka …….
            Luka ….. ..Derita……. nestapa ……. Semua …….menyatu
            ……. Berbaur dalam kenangan akhir masa.

Disana…….
            Tubuh biadap kami pernah dibiadapi si angkara murka
            Dalam sebuah eksekusi yang tak ada peradilan.
            Hanya kebiadapan kemurkaan dan kejahatan yang
            Menjadi tuan …….
            Serentetan peluru telah mecabut hak hidup saudara –
            saudara kami.
            Air mata rasa benci rasa marah berbaur menjadi satu
            Tubuh yang kaku diam membisu
            Hanya isak tangis dan doa yang mengantarkan jiwa-jiwa
            Mereka ke alam sana dengan tak henti-hentinya mereka
            Berucap
ALLAHU AKBAR ……………..


K A L E I D O S K O P  H A R I



-minggu-
pekik dan cengrama melenggking di telingaku
buah hatiku, belahan hati ku
riang dan tawa
menggema di relung hati ku

-senin-
hari - hari
rutinitas menjenguk ku kembali
buku – buku
diktat dan modul
slalu ku hampiri dalam setiap kegiatan

-selasa-
kembali lagi…..
rutinitas kembali menghampiri ku
riang dan tawa buah hati ku
tidak terdengar lagi
hanya tawa, gelak
siswa-siswa bertebaran
di setiap sudut

-rabu-
ia datang lagi
menghampiri ku kembali
ku sambut dengan senyum miris
ku sambut dengan langkah tak tentu arah
ku tak ingin ia menghampiri ku




-kamis-
aku bosan ia datang lagi
aku tak ingin engkau menghampiri ku
engkau menjenguk ku
tapi engkau datang jua
ku tak kuasa menolak mu

-jumat-
seperti biasa
engkau kembali lagi menghampiri ku
ku sambut jua engkau
kulangkah kan juga kaki ku
di hati ku rasa berontak
berontak hati yang ingin meledak

-sabtu-
pagi ku tenang,
pagi ku nyaman
engkau tak datang
hati ku terasa tenang
jiwa ku terasa lapang
Aku pun tak ingin engkau jelang
Aku ingin riang segera datang


K  E  R  I  N  D  U  A  N
Hati ku tergugah
Mengejar diantara bintang-bintang
Kemari bersamamu
Diantara sinar rembulan malam
Dan menyanyikan lagu rindu di awan

Bulan mengintip di balik awan
Hatiku semakin rindu
Kala kau jauh dari ku
Bayangan maya
Menari-nari dipelupuk mata

Binar indah rembulan
Merayu dan menghibur ku
Mengusik rasa rindu
Mengusik kalbu hati ku

Wahai awan putih
Wahai angin nan semilir
Bawakan nyanyian rindu ku
Bawakan bunga-bunga rindu ku
Agar ia mendengar
Gelitik rindu ku padanya

Matahari Ku

Cinta matahari,
ia tetap bercahaya walau malam
menjelma, cahayanya pada bulan tetap
menerangi terkadang ia juga gerhana tetapi
akan kembali jua kecerahannya. Cinta itu sinar
matahari, memberi tanpa mengharap kembali, cinta
itu sinar matahari tidak memilih siapa yang ia sinari,
cinta itu sinar matahari yang memberi kehangatan dihati
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.... seperti kata
yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadi-
kannya abu.... aku ingin mencintaimu dengan sederhana
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada,
Makasih cinta....


Saat Berpisah
Terkadang, kita dihadapkan pada perulangan-perulangan
Saat seseorang pernah datang
Saat seseorang mesti berangkats
Begitulah hidup menuliskan takdir-takdirnya
Dulu, tiga tahun sebelum hari ini
Musim jualah yang mempertemukan kita
Lalu kita berjabatan; erat,mesra,dan penuh kasih
Selanjutnya hari-hari kita tertumpah dikampus ini.
Menyaksikan daun-daun flamboyant gugur dan bergantian
Kalianpun singgah dari kantin-ke kantin,
Dari ruang ke ruang
Dan menyerah terhadap aturan-aturan
Yang terpaksa kalian lakukan
Saat kalian terpaksa menghadap ke kantor
Merenungi segala rasa bersalah di depan kepala sekolah
Di depan kami para guru
Berjanji, dan terkadang dirubungi rasa marah
Hari-hari yang manis, hari-hari yang indah
Kini semua mesti berrakhir disini
Maka kenanglah!
Kenanglah daun flamboyant yang gugur itu


Kenanglah rasa kasih gurumu meski dengan sosok kemarahan
Kenanglah kantin-kantin yang setia menyalami
Kenanglah cinta yang tak pernah usai kami beri
Kenanglah,....
Karena kita hari ini mesti berpisah
Jangan ragukan kami, nak
Dengan peristiwa-peristiwa yang kerap menusuk hati kami
Anak-anak kami,….
anak-anak yang kami cintai
Berilah maaf pada kami
Bila ternyata ada dendam bersemayam di hati kalian
Berilah maaf pada kami
Bila ternyata ada keteledoran terhadap kalian
Lalu, marilah!
Kita kenang saat-saat indah dulu
Masa-masa penuh bunga dahulu
Waktu itu belumlah cukup bagi kita
Tapi musim kembali merampasnya
Jangan menangis, ….
Jangan menangis anak-anakku
Marilah berjabatan tangan
Masih banyak yang lebih pedih dari
perpisahan ini.



MALAIKAT HATIKU
Oleh Dona

Dalam pejam ku melihat hampa
dan kegelapan
tanpa suara namun riuh dihatiku

Mengapa cobaan ini tak pernah lepas dari hidupku
mengapa ketakutan ini selalu ada di batinku
Tuhan, malaikat hatiku
Engkaulah satu-satu nya pelipur lara
dari hampa penuh makna
dari gelap menjadi nyata

Kesendirian ini akan kuakhiri mulai hari ini
mulai detik ini
karena kuyakin kau selalu bertahta di jiwaku
dan menjagaku selalu

Damaikan hatiku
tenangkan jiwaku
bahagiakan hidupku
masih banyak cita dan cinta yang harus aku bangun
yang harus aku jelang
karena disana masih banyak orang-orang yang harus aku bahagiakan
aku tak mau terlarut
dalam luka
dalam gundah
dan kesunyian
kuingin hidupku ramai, riuh
dan tidurku sepi dan tenang
dan kesayupan suara malam
yang selalu dalam rengkuhanMu
aku bersemayam...

Wahai malaikat hatiku
jaga aku untuk mereka yang mencintaiku. .




 

http://id.effectivemeasure.net/emnb_18_30722.gif
Bottom of Form

TAFAKKUR 
Oleh Rismayanti Makmur

Malam..
ketika dingn mengusik hati..
hening..
yang terdengar hanya suara-suara dari nurani yang berkecamuk..
disini hanya ada kegelapan yang kukuhkan kesendirian..
sesunyi inikah hidup, ketika larut mrenungi khilaf..
ada yang tak sanggup dicerna oleh nalar..
ada yang tak mampu ditanggung oleh hati hingga sendi-sendi tubuh gemetar..

Apakah ini keresahan ataukah ketakutan..
apakah ini kegelisahan ataukah ketidakberdayaan..
resap sunyiku dalam.... dalam.... dan semakin dalam hingga aku merasa nuraniku mengerdil..
aku menangisi jalanku yg telah aku genangi dengan dosa..
aku meratapinya penuh sesal hingga sesakkan dada..
masihkah airmataku berarti..

Sungguh aku mengemis belas kasih dan ketenangan jiwa padaMU..
ampunkan aku...
ampunkan aku..
sungguh tak ada tempat bersandar selain padaMU..


http://optimize.innity.com/analytics/ia.phtml?iap=2306&iaz=30722&icb=1349241571686http://optimize.innity.com/analytics/ia.phtml?iap=2306&iaz=30136&icb=1349241577088http://optimize.innity.com/analytics/ia.phtml?iap=2306&iaz=27473&icb=1349241579571










Tidak ada komentar:

Posting Komentar